Senin, 08 Januari 2018

FITRAH SEKSUALITAS # review 3

Terus terang saya merasa kok makin kesini mama mama kece di IIP TANGSEL TANGKOT ini keren dan smart, selalu adasaja ilmu yang ditularkan, salah satunya persentasi oleh kelompok 3 ini yang terdiri dari Mba Puri dan Mba Mega,  seruuuuu...

Mereka membahas dari sisi Media Edukasi terkait Fitrah seksualitas.  Karena mereka memiliki anak anak, maka mereka  sehingga konsepnya *kid's oriented*, kenapa ?

📝 anak-anak kami di rumah bervariasi usia.
📝 selama ini, pendidikan akan fitrah seksualitas pun secara bertahap sudah kami 'instal' baik melalui diskusi serius, maupun saat moment santai tapi tepat, menyesuaikan dengan usia masing2 anak
📝sehingga, *level pengetahuan* yang dimiliki anak-anak kami di rumah berkaitan dengan fitrah seksualitas pun *beragam* sesuai usia mereka masing2.

Lalu mereka menggunakan Media edukasi yang disebut *ATS* (jujur saya pun baru mendengar kali ini 😆). Dikira saya memang kuper ternyata ini mba puri yang mengarang sendiri😅😅😅

ATS yaitu *ASK TO SOLVE*

Ternyata ATS Ini terinspirasi dari sebuah artikel yang dia baca sekitar 6-7 tahun yang lalu tentang *the power of asking*

Artikel tsb menyebutkan, bahwa orang yang semakin banyak bertanya adalah orang yang semakin banyak menggunakan otaknya untuk berpikir.

Dan salah satu artikel lain menyebutkan....
Konon katanya...
Di Jepang 🇯🇵 sana
Lulusan S1 diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang ada.

Sedangkan syarat untuk lulus S2 adalah mampu *menemukan masalah dan mencari solusi masalah tsb*

Lalu syarat lulus S3 adalah bisa *menciptakan masalah sekaligus menemukan solusinya*

Berdasarkan informasi tsb, maka sejak 6 tahun yang lalu mba puri iseng meramu konsep *ATS*...
Yang kemudian menjadi salah satu ritual keluarga di rumahnya. (ishhh keren banget memang ibu yang satu ini). Menurutnya metode ini dahsyat karena kekuatan bertanya agar anak terampil berpikir kreatif

Penasaran bagaimana mereka meramu ATS di level 11 ini, ternyata mereka punya rules nya yang sangat sederhana :

🍭 Berikan satu *keywords* pada anak-anak. (notes: keywords dapat berbentuk gambar, dongeng, tayangan dll)

🍭 Minta anak untuk *membuat beberapa pertanyaan* berkaitan dengan keywords yang diberikan. (kali ini kami meminta setial anak untuk membuat 2-3 pertanyaan)

🍭seluruh pertanyaan yang terkumpul akan dibahas bersama.

🍭sebutkan pertanyaan satu per satu, dan tawarkan pada anak-anak apakah ada yang *mau/bisa* menjawab.

🍭jika tidak ada yang bisa menjawab, maka jawaban akan dicari bersama dengan bantuan media literasi yang ada (buku bacaan, internet dll)

Media *ATS* ini merujuk pada pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan mengukur...
Sejauh mana *pemahaman dan pengetahuan setiap anak berkaitan dengan FITRAH SEKSUALITAS*
Sehingga dapat memberikan solusi edukasi yang sesuai KEBUTUHAN masing-masing anak...

Dalam media ATS ini mereka mengambil judul "PERBEDAAN LAKI LAKI DENGAN PEREMPUAN", kebayangkan pertanyaan anak anak yang masih polos,  tapi menurut mba puri dan mba mega justru anak anak ini malah bisa membuat kita speechless lho dan diluar dugaan kita.  Karena menurut saya sebenarnya anak anak itu selalu berpikir kreatif dan penuh pertanyaan.

Yuk kita lihat pertanyaannya
Pertanyaan Acha (8th):

  1. Kenapa suara laki-laki bisa berubah?
  2. Kenapa laki-laki punya jakun, perempuan tidak?

Pertanyaan Virnie (10th):

  1. Kenapa anak perempuan bisa menjadi tomboy?
  2. Kenapa bokong wanita lebih besar  daripada laki-laki?
  3. Kenapa wanita lebih manja daripada pria?

Pertanyaan Azza (11th):

  1. Mengapa suara perempuan termasuk aurat, tidak seperti laki-laki?
  2. Kenapa perempuan tidak boleh menjadi imam solat di mesjid?
  3. Kenapa perempuan tidak boleh adzan di mesjid?

Pertanyaan Raymahi (12th):
Kenapa laki-laki harus melindungi perempuan?

Pertanyaan Rihal (8th):

  1. Kenapa kalau solat perempuan gak boleh pakai peci?
  2. Kenapa kalau solat, laki-laki gak boleh pakai mukena?
Kedua pertanyaan Rihal ini kemudian memiliki turunan dan jadi berkembang menjadi:
  1. Kenapa orang Arab pakai sorbannya seperti pakai jilbab? 
  2. Kenapa orang Arab pakainya sorban? Bukan peci seperti orang Indonesia?
  3. Kok baju laki-laki Arab juga seperti daster perempuan?

Hayooo ibu ibu ada yang bisa jawab? Tenang banyak media literasi yang bisa kita jelaskan ke anak anak kita,  jangan sampai kita menjawab dari sananya sudah begitu ya padahal karena orang tuanya malas melek informasi.  Bimbinglah anak anak kita dalam menemukan jawabannya. 

Berdasarkan beberapa pertanyaan tersebut
Kebutuhan edukasi  untuk *Acha, Virnie dan Rihal* saat ini adalah:
Fitrah Seksualitas yang berkaitan dengan
⏩ perubahan fisik laki-laki dan perempuan
⏩ sisi psikologis laki-laki dan perempuan
⏩ perbedaan perilaku laki-laki dan perempuan

kebutuhan edukasi bagi *Azza dan Raymahi* yang jelang memasuki masa akil baligh adalah:
Fitrah seksualitas yang berkaitan dengan
⏩ aspek sosial dan spiritual laki-laki dan perempuan 
⏩ perbedaan fungsi/peran/tugas laki-laki dan perempuan, baik secara nilai dan norma masyarakat maupun secara hukum Qur'an Hadist..
Sebagai persiapan untuk menjalankan peran sebagai *suami/istri serta ayah/ibu* di masa depan

Menurut mba mega dan mba puri manfaat ATS ini yaitu :
  1. Melatih anak untuk jeli menemukan masalah dan mengatasinya (problem solver)
  2. Melatih daya juang anak untuk mencari solusi
  3. Melatih anak untuk berani 'speak up' dan bertanya
  4. Melatih rasa percaya diri
  5. Melatih berpikir kritis dan kreatif
  6. Melatih anak untuk memahami, bahwa untuk satu obyek yang sama, bisa jadi ada berbagai pendapat dan sudut pandang yang berbeda
  7. Melatih anak menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang
  8. Melatih anak untuk bersabar (antri untuk bertanya dan menunggu pertanyaannya terjawab)
  9. Melatih anak mendengar aktif
  10. Sarana mempererat bonding keluarga
Dari persentasi kelompok 3 ini kok ya saya merasa belum memancing rasa ingin tau anak ya,  dan sepertinya mulai semangat untuk membuat media edukasi agar banyak pertanyaan muncul dari anak.  Jangan sampai jaman jaman era 90 an yang mana kalau sekolah itu patokannya harus bisa menjawab soal,  tapi nampaknya mindset itu harus kita ubah yaitu,  kalau disekolah ataupun dirumah anak bisa memunculkan seribu pertanyaan yang terkadang tidak terpikirkan oleh orang dewasa sehingga orang dewasa mencoba belajar kembali. Diharapkan dengan pertanyaan pertanyaan tersebut semakin dewasa anak lebih mudah menemukan akar masalah dan lebih mudah menyelesaikan masalah yang ada seperti di jepang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar