Minggu, 07 Januari 2018

FITRAH SEKSUALITAS #Review 2

Next... Giliran persentasi dari grup kelompok 2 yang diberi nama Trio Mentari menyampaikan persentasi fitrah seksualitas yang dituliskan sebagai berikut :

๐Ÿ’–*FITRAH* ๐Ÿ’–

๐ŸŒ€ Konsep Islam tentang asal mula kejadian [1]
๐ŸŒ€ 20 Kali ~ 17 Surat ~ 19 Ayat [2]
๐ŸŒ€ Sifat asli, bakat, pembawaan perasaan keagamaan [3]

-------------------------------
[1] Ust. Harry Santosa
[2] Al Quran
[3] KBBI

---------------------------

                *FITRAH*
                       ⬇
    KEIMANAN (QS.7:172)
  ↗                                  ↙
*SEKSUALITAS*    BAKAT
(QS.30:21)        (QS.17:84)
       ↖                          ↙
     BELAJAR (QS.3:7&18)

------------------------------
*FITRAH SEKSUALITAS*

✍๐Ÿป Seksualitas
๐Ÿ”… Konsep eksistensi ➡ Emosi, cinta, ekspresi, perspektif, & orientasi atas tubuh yang lain
๐Ÿ”… Ruang kebudayaan manusia
๐Ÿ”… Instingtif, intrinsik, fitrah

-------------------------------
*FITRAH SEKSUALITAS*

❤ Anugerah Allah
๐Ÿ“– QS. Al Baqarah : 222-223
๐Ÿ“– QS. An Nisa : 1
๐Ÿ“– QS. Al A'raf : 80-81
๐Ÿ“– QS. Al Isra' : 32
๐Ÿ“– QS. An Nur : 30-31
๐Ÿ“– QS. Ar Rum : 21
๐Ÿ“– QS. Al Ahzab : 59
๐Ÿ“– QS. Al Mu'minuun : 5-7
๐Ÿ“– QS. Az Zariyat : 49
๐Ÿ“– QS. At Tiin : 4

------------------------------

*MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS*


❗ _*SANGAT PENTING*_ ❗

❓ _Why_❓
๐Ÿ’‘ Tidak ada penyimpangan fitrah seksualitas
๐Ÿ’‘ Tidak berlebihan dalam menyalurkan dorongan seksualitas
๐Ÿ’‘ Tidak mengumbar syahwat
๐Ÿ’‘ Sejalan dengan perintah Allah ๐Ÿ‘‰๐Ÿป QS.49:13

------------------------------
*TANTANGAN ZAMAN*

⛔ Ortu bekerja ➡ Salah satu/ keduanya/ ortu tunggal
⛔ Alasan ➡ Sibuk/Tidak ada waktu
⛔ Menunggu informasi ➡ Bukan mencari
⛔ Kurang ilmu
⛔ Gadget ➡ Sosmed, iklan pornografi, dll
⛔ Pengasuhan oleh orang lain, di sub kontrak kan.

--------------------------------
✨✨ *SOLUSI*✨✨

๐Ÿ’– Sediakan waktu ➡ Bukan sisakan waktu
๐Ÿ’– Berhenti beralasan
๐Ÿ’– Mencari informasi ➡ Manfaaatkan kemudahan teknologi Online/offline
๐Ÿ’– Banyak membaca
๐Ÿ’– Tanpa gadget di depan anak ➡ Tegas ➡ Menahan diri
๐Ÿ’– Pengasuhan sendiri atau orang terdekat
๐Ÿ’– kreatif

------- ---- - ---- ------ --------

*METODE EDUKASI*

๐Ÿ‘ซ *Pendidikan seksualitas berarti*๐Ÿ‘ซ

mengajarkan totalitas kepribadian seseorang dan menumbuhkan fitrah gender. Contoh๐Ÿ‘‡

❣ Anak perempuan ➡ ditumbuhkan fitrah kePerempuanan – keBundaan

❣ Anak laki-laki ➡ ditumbuhkan  fitrah keLaki-lakian – keAyahan.


*Ketika anak bertanya tentang seks?*

  1. Sesuaikan dengan usia anak
  2. Sesuaikan dengan kecerdasan anak
  3. landasi aturan agama - cara agama sesuai Quran Hadist
  4. Sesuai anjuran medis/kesehatan
  5. Tanamkan value, baru penjelasan
  6. Dampingi penuh oleh orangtua’
  7. Bangun dan tumbuhkan ke–LEKAT– an & ke–DEKAT-an antara anak dan orang tua



*Kiat menghadapi pertanyaan anak*

  1. Tenang, kontrol diri dan jangan panik (relax)
  2. Tarik nafas panjang and take it easy
  3. Cek pemahaman anak dengan bertanya kembali : *"yang kamu tahu apa nak?“* Jawab Pendek dan Singkat 
  4. Kunci jawaban dengan norma agama
  5. Gunakan Kesempatan Emas  atau ketika ketemu momen yang pas


*Mendidik sesuai dengan tahapan usia*

๐Ÿ“Œ *USIA 0-5 tahun*

  1. Ajarkan tubuhnya berharga - minta izin ketika memegang bagian vital tubuhnya Kenalkan nama anggota badan (yang benar)
  2. Hubungkan dengan Allah SWT
  3. Ajarkan 3 jenis Sentuhan dengan 3B (Bermain – Bernyanyi – Bercerita)
  4. Tuntas Toilet Training di usia 3 tahun
  5. 0 – 2 tahun : ke–LEKAT– an → menyusui
  6. Tanamkan rasa malu dengan aturan aurat
  7. Menanamkan jiwa maskulinitas/feminitas


๐Ÿ“Œ *USIA 5-7 tahun*

  1. Jelaskan : keluarga, muhrim, orang asing 
  2. menahan pandangan & menjaga kemaluan
  3. Biasakan tertib tidur, pisah selimut/kamar
  4. Biasakan berLatih tertib mandi, jaga aurat
  5. Latih berani berkata “Tidak !”
  6. Yakinkan anak berbagi rahasia dengan kita
  7. Kedekatan paralel : mempertegas pembeda identitas sebagai laki-laki/ perempuan

๐Ÿ“Œ *USIA 7-10 tahun*

  1. Anak laki-laki - ayah → aktivitas motorik bersama ayah, shalat berjamaah, menghayati peran sosial kelaki-lakian / keayahan
  2. Anak perempuan - ibu → taktis merawat, menghayati peran sosial keperempuanan-keibuan
  3. Pisah tempat tidur/beri sekat
  4. Sesama perempuan / sesama laki-laki tidak satu selimut
  5. Etika berhias


Setiap anak berhak memahami perkembangan dirinya secara akurat dan positif maka penuhilah hak anak tersebut.

Selalu temani dan dampingi anak dalam proses menumbuhkan fitrah seksualitasnya, sehingga anak-anak menjalani dan melalui proses AQIL BALIQH secara bersamaan.

❤ Anugerah Allah
๐Ÿ“– QS. Al Baqarah [2] : 222-223

ูˆَูŠَุณْุฃَู„ُูˆู†َูƒَ ุนَู†ِ ุงู„ْู…َุญِูŠุถِ ۖ ู‚ُู„ْ ู‡ُูˆَ ุฃَุฐًู‰ ูَุงุนْุชَุฒِู„ُูˆุง ุงู„ู†ِّุณَุงุกَ ูِูŠ ุงู„ْู…َุญِูŠุถِ ۖ ูˆَู„َุง ุชَู‚ْุฑَุจُูˆู‡ُู†َّ ุญَุชَّู‰ٰ ูŠَุทْู‡ُุฑْู†َ ۖ ูَุฅِุฐَุง ุชَุทَู‡َّุฑْู†َ ูَุฃْุชُูˆู‡ُู†َّ ู…ِู†ْ ุญَูŠْุซُ ุฃَู…َุฑَูƒُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ุชَّูˆَّุงุจِูŠู†َ ูˆَูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุชَุทَู‡ِّุฑِูŠู†َ

222. Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

ู†ِุณَุงุคُูƒُู…ْ ุญَุฑْุซٌ ู„َูƒُู…ْ ูَุฃْุชُูˆุง ุญَุฑْุซَูƒُู…ْ ุฃَู†َّู‰ٰ ุดِุฆْุชُู…ْ ۖ ูˆَู‚َุฏِّู…ُูˆุง ู„ِุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ ۚ ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุงุนْู„َู…ُูˆุง ุฃَู†َّูƒُู…ْ ู…ُู„َุงู‚ُูˆู‡ُ ۗ ูˆَุจَุดِّุฑِ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ

223. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

๐Ÿ“– QS. An Nisa [4] : 1

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุงุชَّู‚ُูˆุง ุฑَุจَّูƒُู…ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุฎَู„َู‚َูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู†َูْุณٍ ูˆَุงุญِุฏَุฉٍ ูˆَุฎَู„َู‚َ ู…ِู†ْู‡َุง ุฒَูˆْุฌَู‡َุง ูˆَุจَุซَّ ู…ِู†ْู‡ُู…َุง ุฑِุฌَุงู„ًุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ูˆَู†ِุณَุงุกً ۚ ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุงู„َّุฐِูŠ ุชَุณَุงุกَู„ُูˆู†َ ุจِู‡ِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุญَุงู…َ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูƒَุงู†َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุฑَู‚ِูŠุจًุง

1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

๐Ÿ“– QS. Al A'raf [7] : 80-81

ูˆَู„ُูˆุทًุง ุฅِุฐْ ู‚َุงู„َ ู„ِู‚َูˆْู…ِู‡ِ ุฃَุชَุฃْุชُูˆู†َ ุงู„ْูَุงุญِุดَุฉَ ู…َุง ุณَุจَู‚َูƒُู…ْ ุจِู‡َุง ู…ِู†ْ ุฃَุญَุฏٍ ู…ِู†َ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ

80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"

ุฅِู†َّูƒُู…ْ ู„َุชَุฃْุชُูˆู†َ ุงู„ุฑِّุฌَุงู„َ ุดَู‡ْูˆَุฉً ู…ِู†ْ ุฏُูˆู†ِ ุงู„ู†ِّุณَุงุกِ ۚ ุจَู„ْ ุฃَู†ْุชُู…ْ ู‚َูˆْู…ٌ ู…ُุณْุฑِูُูˆู†َ

81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.

๐Ÿ“– QS. Al Isra' [17] : 32

ูˆَู„َุง ุชَู‚ْุฑَุจُูˆุง ุงู„ุฒِّู†َุง ۖ ุฅِู†َّู‡ُ ูƒَุงู†َ ูَุงุญِุดَุฉً ูˆَุณَุงุกَ ุณَุจِูŠู„ًุง

32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

๐Ÿ“– QS. An Nur [24] : 30-31

ู‚ُู„ْ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ูŠَุบُุถُّูˆุง ู…ِู†ْ ุฃَุจْุตَุงุฑِู‡ِู…ْ ูˆَูŠَุญْูَุธُูˆุง ูُุฑُูˆุฌَู‡ُู…ْ ۚ ุฐَٰู„ِูƒَ ุฃَุฒْูƒَู‰ٰ ู„َู‡ُู…ْ ۗ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุฎَุจِูŠุฑٌ ุจِู…َุง ูŠَุตْู†َุนُูˆู†َ

30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

ูˆَู‚ُู„ْ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ ูŠَุบْุถُุถْู†َ ู…ِู†ْ ุฃَุจْุตَุงุฑِู‡ِู†َّ ูˆَูŠَุญْูَุธْู†َ ูُุฑُูˆุฌَู‡ُู†َّ ูˆَู„َุง ูŠُุจْุฏِูŠู†َ ุฒِูŠู†َุชَู‡ُู†َّ ุฅِู„َّุง ู…َุง ุธَู‡َุฑَ ู…ِู†ْู‡َุง ۖ ูˆَู„ْูŠَุถْุฑِุจْู†َ ุจِุฎُู…ُุฑِู‡ِู†َّ ุนَู„َู‰ٰ ุฌُูŠُูˆุจِู‡ِู†َّ ۖ ูˆَู„َุง ูŠُุจْุฏِูŠู†َ ุฒِูŠู†َุชَู‡ُู†َّ ุฅِู„َّุง ู„ِุจُุนُูˆู„َุชِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุขุจَุงุฆِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุขุจَุงุกِ ุจُุนُูˆู„َุชِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุฃَุจْู†َุงุฆِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุฃَุจْู†َุงุกِ ุจُุนُูˆู„َุชِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุฅِุฎْูˆَุงู†ِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุจَู†ِูŠ ุฅِุฎْูˆَุงู†ِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ุจَู†ِูŠ ุฃَุฎَูˆَุงุชِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ู†ِุณَุงุฆِู‡ِู†َّ ุฃَูˆْ ู…َุง ู…َู„َูƒَุชْ ุฃَูŠْู…َุงู†ُู‡ُู†َّ ุฃَูˆِ ุงู„ุชَّุงุจِุนِูŠู†َ ุบَูŠْุฑِ ุฃُูˆู„ِูŠ ุงู„ْุฅِุฑْุจَุฉِ ู…ِู†َ ุงู„ุฑِّุฌَุงู„ِ ุฃَูˆِ ุงู„ุทِّูْู„ِ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู„َู…ْ ูŠَุธْู‡َุฑُูˆุง ุนَู„َู‰ٰ ุนَูˆْุฑَุงุชِ ุงู„ู†ِّุณَุงุกِ ۖ ูˆَู„َุง ูŠَุถْุฑِุจْู†َ ุจِุฃَุฑْุฌُู„ِู‡ِู†َّ ู„ِูŠُุนْู„َู…َ ู…َุง ูŠُุฎْูِูŠู†َ ู…ِู†ْ ุฒِูŠู†َุชِู‡ِู†َّ ۚ ูˆَุชُูˆุจُูˆุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฌَู…ِูŠุนًุง ุฃَูŠُّู‡َ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชُูْู„ِุญُูˆู†َ

31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

๐Ÿ“– QS. Ar Rum [30] : 21

ูˆَู…ِู†ْ ุขูŠَุงุชِู‡ِ ุฃَู†ْ ุฎَู„َู‚َ ู„َูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ ุฃَุฒْูˆَุงุฌًุง ู„ِุชَุณْูƒُู†ُูˆุง ุฅِู„َูŠْู‡َุง ูˆَุฌَุนَู„َ ุจَูŠْู†َูƒُู…ْ ู…َูˆَุฏَّุฉً ูˆَุฑَุญْู…َุฉً ۚ ุฅِู†َّ ูِูŠ ุฐَٰู„ِูƒَ ู„َุขูŠَุงุชٍ ู„ِู‚َูˆْู…ٍ ูŠَุชَูَูƒَّุฑُูˆู†َ

21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

๐Ÿ“– QS. Al Ahzab [33] : 59

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ู‚ُู„ْ ู„ِุฃَุฒْูˆَุงุฌِูƒَ ูˆَุจَู†َุงุชِูƒَ ูˆَู†ِุณَุงุกِ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ูŠُุฏْู†ِูŠู†َ ุนَู„َูŠْู‡ِู†َّ ู…ِู†ْ ุฌَู„َุงุจِูŠุจِู‡ِู†َّ ۚ ุฐَٰู„ِูƒَ ุฃَุฏْู†َู‰ٰ ุฃَู†ْ ูŠُุนْุฑَูْู†َ ูَู„َุง ูŠُุคْุฐَูŠْู†َ ۗ ูˆَูƒَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ุบَูُูˆุฑًุง ุฑَุญِูŠู…ًุง

59. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

๐Ÿ“– QS. Al Mu'minuun [23] : 5-7

ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ู‡ُู…ْ ู„ِูُุฑُูˆุฌِู‡ِู…ْ ุญَุงูِุธُูˆู†َ

5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

ุฅِู„َّุง ุนَู„َู‰ٰ ุฃَุฒْูˆَุงุฌِู‡ِู…ْ ุฃَูˆْ ู…َุง ู…َู„َูƒَุชْ ุฃَูŠْู…َุงู†ُู‡ُู…ْ ูَุฅِู†َّู‡ُู…ْ ุบَูŠْุฑُ ู…َู„ُูˆู…ِูŠู†َ

6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

ูَู…َู†ِ ุงุจْุชَุบَู‰ٰ ูˆَุฑَุงุกَ ุฐَٰู„ِูƒَ ูَุฃُูˆู„َٰุฆِูƒَ ู‡ُู…ُ ุงู„ْุนَุงุฏُูˆู†َ

7. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

๐Ÿ“– QS. Az Zariyat [51] : 49

ูˆَู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ุฎَู„َู‚ْู†َุง ุฒَูˆْุฌَูŠْู†ِ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชَุฐَูƒَّุฑُูˆู†َ

49. Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.

๐Ÿ“– QS. At Tin [95] : 4

ู„َู‚َุฏْ ุฎَู„َู‚ْู†َุง ุงู„ْุฅِู†ْุณَุงู†َ ูِูŠ ุฃَุญْุณَู†ِ ุชَู‚ْูˆِูŠู…ٍ

4. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

----------------------------------------

Kalau dilihat dari penjelasan kelompok 2 ini sama sama menggunakan tingkatan fase seperti kelompok 1 tapi disini pembahasannya lebih ke arah pendidikan seksual sesuai tahapan usia dari sisi agama islam. Hal ini juga dijelaskan dalam buku "Tarbiyatul Aulad" bab VII Tanggung Jawab dan Pendidikan Seks.
Dalam buku ini, fase pertama usia 7-10 tahun, fase ini disebut tamyiz (mulai mampu membedakan), pada tahap ini anak diajari etika meminta izin dan memandang.
Fase kedua,  usia 10-14 tahun pada fase ini anak dijauhkan dari semua rangsangan seksual.
Fase ketiga,  usia 14-16 tahun (baligh), anak diajarkan etika hubungan seksual jika sudah siap menikah.
Fase keempat, usia setelah baligh, anak diajarkan etika menjaga kesucian bila belum mampu menikah.

Tahapan ini dilakukan agar anak memahami mana yang halal dan mana yang haram dan memiliki akhlak perilaku islami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar