Senin, 27 Februari 2017

MELATIH KEMANDIRIAN

MELATIH KEMANDIRIAN #1

Target 10 Hari:
Fachry bisa mengambil susu sendiri dan membuang ke tempat sampah 
Usia : 3 tahun

Hari ke 1
Biasanya setiap hari fachry selalu mintakan susu kotak dan minta dibukakan lalu tidak mau membuang sampah sendiri. Tetapi kali ini saya ingin melatihnya melakukan hal tersebut sendiri.

Fachry : ibu aku mau susu
Ibu  : Fachry pintar sudah besar niy, coba bisa ga ambil sendiri?
Fachry : Bisa bu, (dia pun langsung mengambil) , bu bukanya gimana?
Ibu : (ibu mengarahkan nya agar dia bisa melakukan sendiri)
Fachry : ibu udah habis (dia meletakan di meja)
Ibu : Ayoo, tongki sepertinya belum dapat susu fachry hari ini, ayo dikasih biar kenyang (tongki = sebutan di buku fachry untuk kotak sampah)
Fachry : ( yeayyy fachry pun lari menuju tempat sampah dan langsung membuang kotak susunya)


Hari ke 2
Tiba tiba fachry berlari mengambil susu dan menancapkan sedotan disusu kotaknya...ketika saya melihat lantai sudah banyak tumpahan susu. Tarik napas panjaaangg inhale exhale..πŸ˜‡πŸ˜‡ 
Ibu : lho tumpah ya dek susunya?
Fachry : iya bu namanya belajar gapapa ya bu?
Ibu : iya gpp, ibu suka kamu ngambil sendiri dan buka sendiri, nanti pasti ga tumpah lagi..

Ya semua butuh proses, proses itu yang namanya BELAJAR..

Penampakan di hari kedua itu kira kira seperti gambar ini, iseng iseng dibuat soalnya ga da fotonya, keburu brrceceran refleks ambil lap.



Hari ke 3
Biasanya kalau mendekati waktu minum susu, saya tidak membiarkannya minum susu, karena khawatir kenyang dan tidak mau makan, jika fachry minta susu dan minta dibukakan susunya, saya tidak membukakan susunya lalu diapun berhasil tidak minum susu karena tidak bisa buka 😁
Tapi sekarang situasi berbeda disaat dia sudah bisa membuka susunya sendiri, kalau waktu makan mau minum susu langsung mengambil susunya dannnnn ketika saya lihat sudah slurrrpppp dengan wajah tersenyum karena kepuasan bisa membuka susu sendiri atau mungkin dia bahagia karena tidak perlu ada adegan drama nangis mau minum susu tapi tidak dibukain oleh ibunya.


Hari ke 4
Sepulang kerja saya bertanya kepada fachry, apakab hari ini dia berhasil mengambil dan memasukan susu ke tongki, lalu dia menjawab " iya dong bu, tapi kakak (sepupu fachry) buang sampah sembarangan bu terus aku kasih tau kalau buangnya ke tempat sampah".
Malam harinya sebelum tidur, fachry merengek meminta susum lalu saya memintanya untuk mengambil sudu sendiri, segera dia mengambil sudu, dan membuka sedotan lalu menancapkan sedotan, membaca basmalah dan fachry pun duduk di lantai. Saya mengamati dia saja. Subhanallah alangkah indah mengajarkan adab sebelum ilmu dan menanamkan kemandirian.

Hari ke 5
Hari ini jadwal kerumah oma nya fachry di bogor, fachry ibu dan ayah berangkat ke bogor dengan menggunakan bis antar kota. Ketika di bis fachry minta susu, lalu ibu mengeluarkan susu dan membiarkan fachry membukanya, setelah selesai minum susu, fachry bilang aku buang sampah dimana bu. Hmmmm untung ibu sudah menyiapkan kantong plastik. Jadi semua sampah cemilan dan susu fachry kami masukan ke kantong plastik tersebut. Sehingga anak pun tahu membuang sampah pada tempatnya bisa dimana saja.



Hari ke 6
Hari ini liburan di rumah oma fachry di bogor, dan ibu, fachry, oma , tante ria jalan jalan ke taman matahari. Seperti biasa tidak lupa saya bawa susu kotak fachry. Setelah kami berkeliling, rupanya fachry kehausan dan mencari susu kotaknya. Saya memberinya susu kotak, lalu dia mulai membuka susunya. Setelah selesai minum, fachry lagi lagi bertanya, "Aku buang kemana ni bu?". Mata saya mengelilingi sekitar kami dan menemukan tong sampah dekat kami, lantas saya mengatakan pada fachry, "disitu nak di tong sampah". Lalu saya mengantar fachry membuang sampah. Karena tong sampah tinggi dan tidak memungkinkan fachry membuang sampah, maka saya menggendongnya. 
Ketika seorang anak sudah ditanamkan kemandirian dan adab membuang sampah maka kemana pun kami berada dia akan terus mengingat dan lebih bertanggung jawab.



Hari ke 7
Hari ini tante nya fachry pulang ke jakarta, ketika di mobil tantenya membuang kertas lewat jendela ke jalanan. Fachry yang sedang bersama oma nya berteriak "tante buang sampahnya kok ga di tempat sampah", tapi tantenya tidak mendengar πŸ˜‚
Lalu ketika di dalam rumah fachry bercerita ke ibu kalau tantenya buangnya ga di tempat sampah, fachry saja buangnya ke tempat sampah.


Hari ke 8
Hari ini tepatnya hari senin tgl 7 maret 2017, pulang dari rumah oma, berasa liburan cuma sebentar. Fachry pun nangis ga mau pulang katanya rumah oma kaya AC dingin, dan omanya disuruh tukeran rumah sama fachry, fachry di bogor, oma di tangerangπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
Ayah, ibu fachry pulang naik angkot dulu 2x lalu bis kemudian angkot  lagi 2x.. 😧πŸ˜₯ tapi seruuu
Cerita yang kami alami tentang kemandirian ini ketika kami berada di angkot cisarua-bogor, fachry kehausan dan meminta susu. Seperti biasa dia rupanya sudah lancar membuka susunya sendiri tanpa perlu saya ucapkan "buka susunya sendiri ya". Dan yang lebih membuat bahagia ketika dia bertanya "ibu aku buang sampah ke mana niy?". Berhubung ibu ga bawa plastik sampah, kata ayahnya dibuang saja dalam goodie bag yang sedang kita pakai, nanti sampai rumah baru dibuang tempat sampah. 
Bahagia itu ketika anak selain bisa mandiri, dia pun mulai peduli lingkungannya.


Hari ke 9
Hari ini fachry dan ayah mengantar ibu ke rumah sakit untuk berobat, untung saja bawa susu kotak karena tiba tiba fachry minta susu kotak. Setelah dia membuka susu, membaca basmalah lalu meminumnya. Kemudian fachry sibuk mencari tempat sampah dan menanyakan dimana letak tempat sampah, lalu ibu mengantar fachry menuju tong sampah. Alhamdulillah semakin hari semakin merasa bahwa kegiatan mengambil susu sampai membuang ke tempat sampah merupakan tanggung jawabnya.


Hari ke 10
Alhamdulillah tantangan kemandirian tidak terasa sudah sampai hari ke 10 dan semakin hari semakin memberikan respon positif dan menakjubkan. Hari ini gantian fachry yang dibawa ke RS, karena mau dibersihkan kotoran kupingnya. Di perjalanan pulang ayahnya berhenti di warung untuk membeli rokok, fachry titip minuman yak**t. Akhirnya kami membeli 2 buah minuman tersebut. Fachry membawa minumannya, sedangkan ibu langsung minum di motor karena kehausan. Tiba tiba ketika saya minum, dengan spontan fachry berkata "Ibu jangan lupa ya habis minum sampahnya dibuang ke tempat sampah" πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
Rupanya gaya bicaranya sudah kaya ibunya niy..



Hasil 10 hari tantangan kemandirian #1:

  1. Fachry sudah inisiatif mengambil susu, membuka susu sampai membuang sampah sendiri
  2. Fachry tidak mau buang sampah sembarangan
  3. Fachry mulai mengingatkan orang lain kalau buang sampah harus pada tempatnya
  4. Fachry selalu tau rutinitas urutan meminum susu dan tidak lupa membaca basmalah
  5. Fachry mulai komentar kalau tidak ada tempat untuk membuang sampah


10 hari tantangan ini bukan berarti berakhir sampai disini justru ini adalah awal untuk memulai tantangan kemandirian selanjutnya. SEMANGAT, intinya latih kemadirian satu persatu, rutin dan menyenangkan.

🌱 Terimakasih fachry yang sudah mau belajar
🌱 Terimakasih tim fasilitator  dan pengurus kelas bunda sayang yang sudah membantu dalam proses pelatihan kemandirian.

Jumat, 17 Februari 2017

Belajar Di Institut Ibu Profesional

#1 KOMUNIKASI PRODUKTIF

Belajar di IIP selalu penuh tantangan, terus terang postingan ini adalah postingan pertama saya karena baru pertama kali belajar buat blog, jadi maaf kalau postingannya begini...πŸ˜‚
Tutorial membuat blog ini dikasih dari tim IIP. Yaaaa, kita harus memberikan link tugas dalam bentuk blog lho.....
Menurut saya ini merupakan tantangan karena terus terang saya tidak begitu suka menulis dan mengarang, tapi kita harus belajar dan menaklukan kelemahan pada diri kita sendiri πŸ˜‡

Kembali ke materi iip mengenai Komunikasi Produktif, setelah saya melewati 10 tantangan komunikasi produktif saya merasa lebih memahami ketika orang berbicara, menelaah, dan lebih memahami bagaimana harus bersikap dan bertutur kata. Namun tantangan yang paling berat menurut saya yaitu komunikasi dengan anak , karena harus banyak elus elus dada ekstra sabar...

Manfaat yang saya rasakan dengan 10 hari tantangan ini :

  1. Lebih sabar, jadi kalau menghadapi si kecil yang marah dan menangis terus, cukup gendong, peluk tatap matanya dengan penuh kasih sayang lalu komunikasikan dengan si kecil kenapa dan apa yang diinginkan.
  2. Terbiasa dengan bahasa menumbuhkan sifat positif dalam diri si kecil dengan mengubah bahasa negatif menjadi positif. Menurut saya ini benar benar sangat berpengaruh besar dalam diri anak lho. Misalnya: Jangan naik kesitu nanti jatuh diganti menjadi hati hati nak kalau naik agar tidak terjatuh
  3. Menjadi lebih memahami betapa pentingnya bahasa tubuh menurut Albert Meharbian sesuai kaidah 7-38-55, artinya Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%) serta verbal (7%)

Setelah 10 hari tantangan bukan berarti berhenti sampai disini akan tetapi ini terus dilakukan setiap waktu, sesungguhnya setiap kehidupan adalah proses belajar, belajar menjadi pribadi yang lebih baik disetiap harinya..


Salam dari ibu profesional yang masih dalam proses belajar
- utami-